Rumah Tanpa Tembok di Jepang

Seperti apa rasanya tinggal di rumah tanpa tembok? Konsep rumah seperti ini bisa Anda temui di Jepang. Uniknya, walaupun tanpa tembok, privasi kamar tidur, kloset, dan kamar mandi tetap terjaga. Seperti dilansir laman www.trendir.com, rumah yang disebut bergaya urban glass-walled ini berlokasi di Tokyo. Rumah unik ini sebenarnya lebih cocok disebut sebagai karya seni daripada tempat tinggal. Maklum, jika rumah biasa dibalut tembok, rumah ini dilapisi kaca sehingga terlihat isi dalam rumahnya. Dominasi kaca Arsitek di balik rumah ini adalah Sou Fujimoto Architects. Terletak di antara kompleks yang cukup padat, rumah ini terlihat begitu menonjol dibandingkan yang lainnya. Fasad yang digunakan didominasi dinding kaca dengan material rangka berwarna putih. Bagian depan dan sisi bangunan dipisahkan beberapa balkon dengan atap berisi tanaman pot. Walaupun dipenuhi dinding kaca, ruang privat dikemas secara presisi sehingga tak terlihat dari luar. Denah ruangan dirancang dengan unik. Sang arsitek mengkreasikan setidaknya enam lantai di antara tiga ruang vertikal. Menariknya, hanya ada beberapa pintu formal di antara ruangan. Hasilnya menakjubkan. Sebuah rumah dengan organisasi ruang kompleks yang saling terkoneksi. Variasi lantai sangat mudah terlihat dari luar. Ada beberapa balkon tanpa pagar yang bisa digunakan untuk bersantai. Tempat ini juga menjadi wadah untuk menaruh aneka tanaman. Konsep desain interior berjenjang membuat rumah memiliki banyak ruang tambahan. Di bagian dalam rumah, hampir seluruhnya hanya bisa dilalui satu orang. Tiap area dibagi dalam tingkat berbeda. Namun, interior secara keseluruhan mencerminkan satu kesatuan ruang. Garasi untuk mobil juga dibuat terlihat elegan. Letaknya di dekat pintu masuk. Ukurannya muat untuk satu mobil. Bagian samping garasi diberi elemen pagar berwarna cokelat. Garasi ini dibuat terbuka tanpa adanya pintu pagar dorong. Jika dilihat sekilas, rumah ini terkesan sempit. Padahal, rumah ini memiliki ruangan yang cukup besar secara vertikal. Setiap ruangan memiliki langit-langit yang tinggi. Ada cukup banyak sudut terbuka. Dari dalam rumah, kita bisa melihat panorama pemandangan seluruh kota dari balik kaca. Ruang publik Seperti rumah konvensional pada umumnya, rumah ini memiliki ruang publik, yaitu ruang keluarga dan dapur. Kedua ruangan ini terletak di bagian bawah rumah. Ada juga ruang privat, yaitu kamar tidur yang dibangun di bagian atas rumah. Aneka furnitur dan dekorasi interior dibuat sesuai dengan motif warna rumah yaitu putih. Hal ini bisa dilihat pada penggunaan rak buku dan tangga. Bagi orang awam, rumah ini mungkin terlihat seperti dibuat dengan abstrak. Padahal, menurut arsitek, setiap bagian rumah memiliki tujuan yang spesifik. Hal ini tergambar di bagian denah rumah. Setiap ruangan ditempatkan dan diukur sesuai kebutuhan tiap tipe ruangan. [INO] @inojulianto Sumber artikel: Kompas, 29/9/2016 Sumber gambar: trendir.com

Shiraz, Kejutan Menyenangkan dari Iran

Cerita menarik tentang Iran, Negeri Para Mullah dari seorang travel enthusiast, Fabiola Lawalata. Fabiola yang adalah sahabat dari sekretarisku, Luci, telah berkeliling dunia melintasi hampir 100 negara!

--DSP


Oleh Fabiola Lawalata**

Kompas, 07/09/2016

Perjalanan selama dua minggu di Iran mematahkan rumor negeri yang tidak aman dan tidak perlu dikunjungi. Ketika menginjakkan kaki di sana, senyuman hangat tuan rumah dan ucapan "Salam, selamat datang di negeriku" kerap terdengar di mana pun. Tanpa melihat kepercayaan ataupun warna kulit di pendatang. Iran, salah satu lokasi peradaban tertua di dunia, meninggalkan serak jejak bersejarah. Hingga hari ini, tercatat 19 situs yang termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Salah satunya, Persepolis yang terletak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Shiraz.

Foto: Fabiola Lawalata/KOMPAS

1
Perlahan Iran membuka diri kepada wisatawan mancanegara. Sistem visa visa on arrival atau visa yang dapat dibuat langsung di terminal kedatangan ataupun perbatasan negara membuat Iran mulai "melek" turis.

Satu hal yang penting diingat ketika akan berkelana ke Iran adalah membawa banyak uang tunai dalam bentuk dollar AS atau euro karena kartu kredit dan kartu ATM tidak dapat digunakan di Iran.

2
Pada abad ke-4 SM, Alexander Agung berhasil merebut Persepolis dan menguasainya. Ia kemudian memerintahkan pasukannya membakar dan menghancurkan kota. Konon, alasannya adalah balas dendam karena tentara Persia pernah menghancurkan Athena, walaupun setelah itu Alexander menyesal ketika melihat Persepolis menjadi reruntuhan.

Gaung kejayaan Persepolis pun perlahan tinggal kenangan dan dilupakan. Hingga pada 1930-an dilakukan ekspedisi arkeologi di bawah pengawasan Profesor Ernst Herzfeld dan Erich F Schmidt yang menggali dan menemukan bukti kejayaan yang pernah ada.

3
Makam Saadi, yang dikenal juga sebagai Sa'dy atau Sadiyeh, adalah salah satu obyek wisata utama di Shiraz. Sastrawan Persia yang hidup pada abad ke-13 ini masih dikenang hingga hari ini berkat karya-karyanya yang berhasil menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia. Kedalaman ide dalam setiap tulisannya tentang nila-nilai sosial dan moral tidak lekang dimakan waktu. Membuatnya secara luas diakui sebagai salah satu guru besar Sastra Persia klasik.

Karya Saadi yang paling terkenal berjudul Gulistan atau Taman Bunga. Karyanya ini diterjemahkan ke bahasa Prancis pada 1634 dan menjadikan Saadi sebagai penyair Persia pertama yang karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa asing.

Nukilan paragraf yang paling terkenal diambil dari buku Gulistan, ditampilkan di ruang masuk gedung PBB, "Human beings are members of a whole, in creation of one essence and soul. If one member is afflicted with pain, other members uneasy will remain. If you have no sympathy for human pain, the name of human you cannot retain."

4
Shiraz adalah rumah dari Persepolis yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 1979. Persepolis yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 1979. Persepolis, yang berarti "Kota Bangsa Persia", didirikan oleh Raja Darius I pada 518 SM. Kota ini menjadi simbol kebesaran Kerajaan Persia Kuno. Dibangun dengan arsitektur megah, rumit, serta dihiasi emas dan perak, Persepolis menjadi tempat untuk menggelar upacara dan perayaan tertentu.

Sumber: pixabay.com

Bangunan itu juga memperlihatkan relief yang banyak menggambarkan manusia sedang berjalan membawa persembahan untuk sang kaisar. Berbalut pakaian tradisional, ada yang membawa rusa, ada juga yang membawa kotak kecil, yang diyakini berisi batu berharga. Selain relief tentang penghormatan kepada raja, ada pula yang menggambarkan sebuah pertempuran.

5
Apakah Anda menikmati perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta atau bus malam? Jika ya, cobalah jasa transportasi umum di Iran ini.

Harga tiket untuk perjalanan antarkota yang jauh dipatok amat murah, bahkan untuk tiket kelas eksekutif. Terminal bus juga sangat nyaman dan calon penumpang antre dengan rapi. Keamanan perjalanan terjamin karena hampir setiap beberapa puluh kilometer dilakukan pengecekan kelayakan oleh staf yang bertugas dan polisi.

Tiket bus dan kereta dapat dibeli di mana saja ketika Anda tiba di Iran. Anda juga bisa meminta bantuan staf hotel tempat menginap, yang siap membantu pemesanan tiket tanpa ada biaya tambahan. Perjalanan antarkota di Iran didominasi panorama padang pasir tanpa batas, pegunungan tandus, dan fatamorgana di kejauhan, membuatnya semakin sulit untuk dilupakan.

6
Sejak Revolusi Islam pada 1979, kaum perempuan di Iran diwajibkan menutup rambut dan tubuh di muka publik. Peraturan ini juga berlaku bagi kaum perempuan dari luar ran. Mengikui syarat ini adalah mutlak jika tidak ingin dikenakan sangsi. Walaupun demikian, Anda masih bisa menjumpai banyak perempuan muda di jalanan Shiraz yang tampil modis, mengikuti tren terkini.

Perempuan Iran, khususnya di kota besar seperti di Shiraz, memang termasuk amat memperhatikan penampilan diri. Bedah kosmetik untuk memperbaiki hidung atau bibir jamak dilakukan. Tak hanya menjadi cara untuk mempercantik diri, hal ini juga menjadi lambang strata sosial mengingat biayanya yang tidak murah. Tren ini menempatkan Iran sebagai negara keempat di dunia yang banyak melakukan bedah kosmetik hidung, setelah Brasil, Meksiko, dan Amerika Serikat, menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery pada 2013.

7
Pasar utama di Shiraz adalah Bazaar-e Vakil. Terletak tepat di pusat sejarah di Darb'e Shahzadeh, dekat Masjid Vakil. Bazar di Shiraz ini telah ada sejak Dinasti Zand, terbuat dari batu bata dengan kubah dinding khas Persia sebagai fitur arsitektur utamanya.

Menelusuri labirin yang menyesatkan, tipikal bazar, membetikkan adrenalin dalam diri. Berbeda dengan banyak bazar yang ada di kawasan Timur Tengah, bazar-bazar di Iran jauh dari desakan para penjual untuk mampir ke tokonya atau membeli barang dagangan mereka. Sebaliknya, mereka senang berpose jika ditawarkan untuk difoto atau sekadar berbincang ringan. Kebanyakan barang yang dijual adalah karpet persia, teh herbal, pernak-pernik rumah tangga, bumbu-bumbu masak beraneka warna, pakaian, dan kerudung.

8
Shiraz terkenal sebagai salah satu pusat budaya dan agama di Iran, diperkaya dengan arsitektur paling spektakuler di negara ini. Salah satunya, Masjid Nasir al-Mulk atau yang disebut dengan Pink Mosque, didirikan atas perintah pemimpin Dinasti Qajar dan selesai dibangun pada 1888.

Sumber: commons.wikimedia.org

Dari luar, Masjid Nasir al-Mulk terlihat seperti masjid pada umumnya di Iran. Memiliki kubah biru dan fasad dengan warna senada. Namun, cobalah masuk, telusuri ruangan demi ruangan di dalamnya, terutama kala pagi hari, ketika sinar matahari menerobos masuk melalui jendela kaca di sepanjang ruangan.

Sesuai sebutannya, "The Pink Mosque", sinar mentari yang menembus kaca patri itu menciptakan semburat warna-warni cahaya yang cantik. Memberi tampilan dramatis kala berpadu permadani merah khas Persia dan keramik kehijauan khas Persia di langit-langit masjid.

9
Mengunjungi masjid menjadi salah satu bagian utama dari perjalanan mengelilingi Iran. Salah satunya menuju kompleks masjid Shah Ceragh atau Raja Cahaya.

Shah Cheragh sering dimasukkan ke dalam daftar masjid tercantik di dunia. Interior kubah dan tembok masjid dibuat dari potongan kaca beraneka warna dan mozaik yang rumit ditata dengan sempurna. Shah Cheragh wajib didatangi dua kali, yakni pada siang dan malam hari karena saat malam tiba masjid akan tampak sangat berkilau.

**Travel enthusiast | Twitter: @jalan2liburan | Instagram: @jalan2liburan | @kompasklass #pelesir

Info lebih lanjut tentang berburu cinderamata dan dresscode di Iran: jalan2liburan.com

Yazidi

Naseema. Perempuan Yazidi ini berusia 45 tahun. Ia mempunyai tiga anak perempuan dan tiga anak laki-laki dari seorang suami. Ia kehilangan hampir semua orang-orang yang dicintainya itu. Naseema kehilangan suaminya, dua putrinya, dan seorang anak laki-laki. Mereka ditangkap oleh orang-orang dari kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Tragedi itu terjadi pada suatu hari di musim panas, dua tahun lalu. Ia tidak tahu, bagaimana nasib orang-orang yang dicintainya itu. Namun, sebagaimana para korban lainnya yang ditangkap NIIS, mereka dibunuh. "Mereka menangkap kami, putri tertua saya menjerit-jerit. Ia berteriak kepada mereka, 'Saya tak akan pernah pergi bersamamu'," kata Naseema mengenang peristiwa yang menimpa keluarganya. "Setelah mereka menyeretnya ke luar rumah, mereka menutup pintu dan sejak saat itu, putri saya hilang." Naseema juga ditangkap. Selama lima bulan ia ditawan dalam kondisi yang serba kekurangan, baik air maupun makanan. Baru pada Januari 2015, Naseema dibebaskan dan kemudian tinggal di kamp penampungan pengungsi Kurdi di Dohuk, Irak utara. Di Dohuk ada sekitar 2,1 juta pengungsi. Kisah mengunjungi kamp Duhuk direkam Angelina Jolie, Utusan Khusus UNHCR Urusan Pengungsi, menjadi sebuah film pendek yang antara lain mengisahkan keluarga Naseema. Film pendek lainnya berisi tentang pembicaraan Jolie dengan Amusha, seorang perempuan Yazidi berusia 58 tahun, yang putrinya bersama lusinan perempuan muda lainnya diculik NIIS. Amusha meyakini bahwa putrinya dibawa ke Raqqa untuk dijadikan budak seks (The Huffington Post). Naseema dan Amusha, adalah dua dari begitu banyak perempuan Yazidi, dua dari kaum Yazidi yang hidupnya kini penuh penderitaan, menjadi korban keganasan kelompok NIIS. Bukan kelompok minoritas Yazidi yang menjadi korban NIIS tetapi juga kaum minoritas Kristen. Komunitas Yazidi adalah sebuah komunitas kuno yang tinggal wilayah Irak bagian utara, Turki tenggara, Suriah, dan Iran. Sebagian besar dari mereka berbicara dalam bahasa Kurdi. Jumlah mereka hingga tahun 2014, menurut para ahli Timur Tengah, sekitar 700.000 orang, tetapi ada pula yang menyebut angka 500.000 orang. Cerita lain mengisahkan, orang-orang selama berabad-abad tinggal di wilayah pegunungan di Irak barat daya, sekitar Sinjar, suatu wilayah yang tidak jauh dengan perbatasan Suriah. Selain di Sinjar, mereka juga tinggal di Mosul-sebelah timur Sinjar-dan Provinsi Dohuk yang dikuasai Kursi. Provinsi Dohuk adalah provinsi di Irak yang paling utara berbatasan dengan Turki. Mengapa mereka menjadi korban keganasan orang-orang NIIS? Karena keyakinan mereka, karena iman mereka. J Brooks Spector dalam Daily Maverick menulis bahwa keyakinan mereka campuran dari Yudaisme, Islam, Zoroaster, Kristen, dan bahkan kepercayaan animis. Karena kepercayaan "unorthodox" inilah mereka sering disalah mengerti dan dipandang sebagai agama yang menyembah setan. Avi Asher-Schapiro dalam National Geogrphic News (11 Agustus 2014) menulis, kepercayaan mereka telah berabad-abad menjadi sasaran kebencian. Mereka dianggap sebagai penyembah setan. Karena itu, berulang kali mereka menghadapi bahaya genosida. Yazidisme adalah kepercayaan kuno yang kaya dengan tradisi lisan. Mereka mengombinasikan berbagai sistem kepercayaan yang dalam istilah keagamaan disebut sinkretisme. Akan tetapi, hingga kini, asal muasal kepercayaan mereka masih menjadi bahan perdebatan. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Yazidisme dibentuk ketika seorang pemimpin Sufi, Adi ibn Musafir, bermukim di Kurdistan pada abad ke-12 dan mendirikan sebuah komunitas yang mencampur elemen-elemen Islam dengan kepercayaan pra-Islam. Mereka mulai dituduh menyembah setan pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Pada paruh kedua abad ke-19, orang-orang Yazidi menjadi target, baik para pemimpin Ottoman maupun Kurdi. Menurut Matthew Barber, seorang ilmuwan sejarah Yazidi di Universitas Chicago, orang-orang Yazidi sering mengatakan menjadi korban 72 kali genosida atau usaha pembasmian. "Ingatan akan penganiayaan menjadi komponen identitas mereka," kata Matthew Barber. Akan tetapi, karena banyak di antara mereka yang berbicara dalam bahasa Kurdi, sering kali mereka bernasib sama dengan orang-orang Kurdi di Irak pada zaman Saddam Hussein. Pada akhir tahun 1970-an, ketika Saddam Hussein melancarkan kampanye Arabisasi brutal terhadap orang-orang Kurdi, ia membumihanguskan desa-desa orang Yazidi. Lalu, mereka dipaksa tinggal di pusat-pusat kota, terputus dari cara hidup mereka di pedesaan. Sadam Hussein membangun kota Sinjar dan memaksa orang-orang Yazidi tinggal di kota itu. Orang-orang Yazidi percaya akan satu dewa, figur sentral dalam kepercayaan mereka, yakni Tawusî Melek, malaikat yang menentang Tuhan (ada yang menyebutnya sebagai Lucifer atau ada pula yang menyebut sebagai setan). Namun, bagi orang-orang Yazidi, Tawusî Melek adalah kekuatan untuk kebaikan dalam kepercayaan Yazidi. Tawusî Melek berperan sebagai mediator antara manusia dan Ilahi. Thomas Schmidinger, seorang ahli politik Kurdi di Universitas Wina, mengatakan, saat ini orang-orang Yazidi dianggap sebagai penyembah setan. Barangkali karena itulah mereka menjadi sasaran keganasan dan kebrutalan NIIS, sama dengan orang-orang Kristen di Mosul serta kota-kota lainnya di wilayah Irak bagian utara dan Suriah yang juga menjadi korban NIIS. Apa yang dilakukan NIIS adalah sebuah bentuk pelenyapan perbedaan dan perampasan terhadap hak-hak individu, hak-hak kaum minoritas. Mereka sama sekali tidak menghargai perbedaan (yang juga masih sering terjadi di negeri ini). Tidak ada lagi kebebasan di sana (juga di sebagian negeri ini). Kebebasan tidak hanya membiarkan "yang lain" berbeda, tetapi juga memberanikan diri untuk berbeda. Keberanian untuk berbeda di negeri ini pun kerap kali mulai digantikan ketakutan; ketakutan akan perbedaan. Sumber: Kompas, 11/9/2016 Sumber gambar: pixabay.com

Mengatasi Anak Putus Sekolah

Kajian Unesco 2012 lalu menyatakan bahwa “Seribu orang Indonesia hanya 1 orang yang membaca”. Dengan Gerakan Ayo Indonesia Membaca (AMIND) kita gerakkan perubahan menjadi “Seribu orang Indonesia hanya 1 orang yang tidak membaca”. Untuk itu, AMIND juga aktif mendorong upaya seperti Akhmad Supriyatna dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

--DSP


Ketua Pengawas AMIND, Kemendikbud, Dewi Utama Faizah, menyerahkan hadiah buku kepada murid SDN Percobaan Palangka Raya saat pencanangan program Ayo Membaca Indonesia (AMIND), Selasa (28/4/15).
Foto: PPost/Dewi

.

~ o 0 o ~

Mengatasi Anak Putus Sekolah

Oleh Dwi Bayu Radius, Kompas,8/9/2016

Demi menyambung pendidikan remaja kurang mampu di Desa Rancasumur, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten, Akhmad Supriyatna (49) nekat mendirikan Sekolah Menengah Atas Bina Putera. Ia menggenjot semangat belajar anak muda sembari mempertahankan kepercayaan para penyandang dana. Kini, banyak anak bersekolah, bahkan sebagian melanjutkan kuliah.

Meski berasal dari keluarga bertaraf hidup di bawah rata-rata, murid Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Putera punya banyak prestasi. Saat Kompas mengunjungi SMA itu pertengahan Agustus lalu, piala-piala tampak berderet di rak.

Kebanyakan dari piala tersebut diraih dari kejuaraan olahraga, seperti bulu tangkis, voli, atletik, dan maraton. Para siswa Bina Putera memiliki fisik prima karena terbiasa dengan kegiatan di luar kelas. Kegiatan itu juga yang menempa mereka sehingga memiliki karakter yang matang.

Tidak hanya di bidang olahraga, para murid itu juga kreatif mengembangkan teknologi serta mengolah berbagai produk dan kerajinan. Itu terlihat dari penemuan mereka dalam mengolah tempe hemat energi, mengawetkan tahu secara alami tanpa formalin, memanen kangkung, dan menjahit. ”Banyak teman ngeledek, Bina Putera itu SMA atau SMK (sekolah menengah kejuruan)? Saya menyebutnya kampung belajar,” ujar Supriyatna sambil tersenyum.

Jumlah murid Bina Putera sekitar 260 orang. Semangat sebagian remaja di Kopo untuk belajar sebenarnya termasuk rendah. Kondisi tersebut menciptakan dilema. Remaja putus sekolah akan lontang-lantung, berisiko terjerumus narkoba, hingga terlibat kriminalitas.

”Di sini budayanya, ngapain sekolah? Saya harus yakinkan mereka, sekolah itu bermanfaat. Ketika sudah masuk sekolah, saya harus menjaga semangat mereka,” katanya. Di sisi lain, mereka yang masih ingin melanjutkan pendidikan terbentur ketidakmampuan membayar iuran sekolah.

”Kata orang, remaja di sini tidak siap bersekolah, tetapi kalau dibiarkan, mereka akan menghabiskan energi dengan kegiatan yang tidak konstruktif,” ucapnya.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Rasa memiliki yang kuat terhadap lingkungannya membuat Supriyatna merasa bertanggung jawab untuk mengentaskan remaja putus sekolah. ”Tugas murid hanya belajar. Mencari biaya sekolah dan pihak yang mau membantu adalah tugas kami,” ucapnya.

Biaya yang dibutuhkan dari setiap murid agar sekolah bisa beroperasi sebesar Rp 350.000. Jika orangtua murid dikenai biaya sebesar itu, mereka tak akan mampu membayarnya. Iuran yang ditarik hanya Rp 50.000 per bulan dan tidak pernah naik sejak SMA Bina Putera didirikan pada 2003.

”Kami sudah survei. Kalau lebih dari itu, orangtua berat membayarnya. Itu pun kalau mampu. Kalau mereka minta dibebaskan dari biaya, kami carikan donatur,” ucapnya.

Gundah

Pembentukan SMA Bina Putera berasal dari kegundahan orangtua dan lulusan sekolah menengah pertama setempat yang ingin melanjutkan pendidikan. Jarak SMA terdekat berada di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, sekitar 10 kilometer. Tidak ada angkutan umum ke SMA itu.

Sekolah lain, yakni SMA di Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak, Banten, berjarak 17 kilometer. Transportasi publik yang tersedia hanya kereta. ”Muncul ide, mengapa tidak mendirikan SMA saja. Waktu itu, saya masih tinggal di Bogor (Jawa Barat),” katanya.

Ternyata, pengelola SMP setempat menaruh harapan kepada Supriyatna. Dia mulai mewujudkan keinginan itu. Sekolah didirikan di lahan hibah dari masyarakat. ”Lahan seluas 1 hektar dititipkan kepada saya. Jadi, saya tidak bisa lari,” ucapnya.

Berkat jaringan pertemanan, Supriyatna mengenal anggota komunitas sepeda motor besar. Dia berhasil meyakinkan anggota komunitas itu untuk berkunjung ke lahan tersebut. ”Kebiasaan mereka, kalau berkunjung ke suatu daerah, pasti mengadakan bakti sosial,” ucapnya.

Mereka datang dengan berkonvoi dan menyumbang Rp 43 juta. Selanjutnya, beberapa anggota komunitas sepeda motor besar menanyakan kemajuan pembangunan sekolah dan memberikan sumbangan lagi. Uang yang terkumpul digunakan untuk membangun tiga kelas.

Sekolah pun dimulai dengan 38 murid saja. Sesekali, mereka ikut membantu membersihkan lahan yang sebelumnya masih berupa hutan. Kiprah Supriyatna menarik BRI. Dia diminta menyelesaikan pembangunan SMA Bina Putera. Donatur lain memberikan 20 kambing untuk dikembangbiakkan dan dijual.

Reputasi yang bisa dijaga membuat Bina Putera mendapatkan sumbangan Rp 150 juta lagi untuk membeli lahan. Luas SMA itu bertambah menjadi 3,5 hektar sejak tahun 2010. Pemerintah Kabupaten Serang juga memberikan bantuan untuk membangun dua kelas baru tahun 2011 dan dua kelas lagi tahun 2012.

Jarak SMA Bina Putera dari Kota Serang hanya 44 kilometer, tetapi kondisi infrastruktur membuatnya cukup terpencil. Akses dari jalan raya ke SMA itu masih berupa jalur tanah berbatu. Kemacetan dan perbaikan jalan membuat perjalanan dengan kendaraan pribadi harus ditempuh hingga dua jam.

Mandiri

Namun, berbagai keterbatasan itu justru memicu murid-murid SMA Bina Putera menjadi mandiri. Mereka antara lain menjadi petugas kebersihan, penjaga toilet, dan resepsionis. ”Kami tak punya uang untuk membayar cleaning service (petugas kebersihan). Maka, murid-murid diberdayakan,” ucapnya.

Dia bersyukur, di tengah kekurangan pun, Bina Putera masih meraih penghargaan sekolah dengan indeks integritas penyelenggaraan ujian nasional yang tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015. Sejumlah murid juga berhasil diterima di perguruan tinggi negeri.

Tahun 2016 ini, misalnya, 2 murid diterima di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, 1 orang di IAIN Salatiga, 4 orang di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang, dan 2 murid diterima tanpa tes di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang.

Perguruan tinggi negeri lain yang dapat ditembus murid-murid Bina Putera adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Supriyatna masih membantu hingga lulusan Bina Putra benar-benar bisa kuliah dengan lancar.

”Untuk ukuran kampung, mereka sangat memberikan harapan. Kalau mereka kuliah, saya harus cari dana. Saya menjembatani mahasiswa dengan donatur,” katanya. Donatur kemudian langsung berkomunikasi dengan lulusan Bina Putera. Mahasiswa-mahasiswa itu juga diupayakan mendapatkan beasiswa.

”Ketika kami pantau, lulusan Bina Putera bisa bersaing. Ada yang meraih IPK (indeks prestasi kumulatif) 3,5,” ucapnya.

Padahal, sebelum mendirikan SMA Bina Putera, Supriyatna tak menyukai profesi guru karena nasib sebagian guru memprihatinkan. ”Jadi, saya kualat. Teman-teman juga meledek. Orang biasanya ke kota, saya malah pulang kampung,” katanya sambil tertawa.