Berkunjung ke Negara Beruang Putih

Sudah lama kami berkeinginan untuk berkunjung ke negara Rusia, dimana daratan terluas didunia terletak. Federasi Rusia dulu merupakan bagian dari Uni Soviet, pusat komunis dunia. Bahasa Rusia menjadi kendala utama disini, dimana semua tertulis dengan huruf Rusia. Namun hal ini tidak menyurutkan niat kami untuk berkunjung ke negara beruang putih dan menikmati 5 malam di kota Moscow & St. Petersburg pada bulan Juni 2013

Bagi WNI yang ingin berkunjung ke Rusia, memerlukan visa dengan persyaratan yang cukup rumit. Surat Konfirmasi (Visa Support) dari hotel / travel agent di Rusia yang mencantumkan nomor referensi & nomor konfirmasi, wajib diberikan pada saat apply visa di Kedutaan. Surat Konfirmasi / Visa Support ini harus tertulis dalam bahasa rusia. Kita juga diwajibkan memberikan copy kartu kredit tampak depan & belakang (3 digit kode ditutup). Jika terjadi pembatalan dikenakan fee sebesar RUB 2000 yang di charge ke kartu kredit tersebut. Durasi tinggal yang diberikan pun sesuai dengan tanggal reservasi hotel diajukan, hanya dilebihkan 2 hari.

MOSCOW
Setelah menempuh perjalanan selama hampir kurang 16 jam dari Jakarta termasuk transit selama 3 jam di Doha, akhirnya kami mendarat dengan mulus di Domodedovo International Airport sore hari. Proses imigrasi lancar karena kami melalui jalur APEC yang kosong. Sempat kaget saat tiba di Domodedovo, ternyata kecil dan sederhana.

Dari bandara, kami naik kereta api ekspres dengan tarif 320 RUB/orang, perjalanan menuju stasiun utama Moskow bernama Paveletskaya ditempuh selama 40 menit melalui hutan kota. Sesampainya di sana, kami kebingungan karena tidak ada orang yang mau dan bisa berbahasa Inggris. Kita tahu hotel Ibis Paveletskaya terletak di sekitar stasiun akhirnya Sommy punya ide bagus minum kopi di Starbucks depan stasiun. Akhirnya kami bertemu dengan orang Rusia muda, kaya, ramah, dan bisa berkomunikasi dalam berbahasa Inggris. Dengan cekatan dia menelpon ke Ibis Paveletskaya, konfirmasi hotelnya dan langsung menunjukkan arah dengan Iphone miliknya. Setelah selesai ngopi, kami berjalan 5 menit dan terlihatlah papan nama Ibis Paveletskaya.

Hotel Ibis Paveletskaya Moscow terletak 400 m dari stasiun kereta api utama. Dari hotel kita bisa naik Trem No. 39 atau No. 3 dengan tarif 25 RUB/ pax dan berhenti distasiun metro dekat Red Square dan daerah Kremlin yang legendaris, icon Moskow-Rusia. Cuaca disini sangat ideal, 14-24 derajat celcius.

Moscow merupakan ibukota negara terluas didunia, berusia lebih dari 850 tahun yang didirikan oleh Pangeran Yuri Dolgoruky pada tahun 1147. Memiliki sejarah panjang yang menarik untuk dilihat dari peninggalannya.

Hari pertama, kita menjelajah Moscow dari pagi sampai malam menggunakan city tour Hop On Hop Off dengan tarif 600 RUB/pax dikombinasi dengan Tram dan Metro . Kita lebih suka naik Tram karena bisa melihat suasana kota . Hop on hop off kelihatannya pilihan terbaik karena mayoritas nama tempat di Moskow tidak menggunakan huruf Latin.

Menjelajah kota Moscow dengan Hop On Hop Off

Transportasi disini memadai, sayangnya banyak kabel listrik melintang di atas jalan bahkan terpasang di gedung yang menjadi tujuan wisata.

Kesulitan Bahasa kalau pakai metro. Tulisan Rusia susah dibaca karena tidak ada latinnya. Ada kejadian lucu, karena kesulitan langsung difoto saja. Setelah itu mau pulang ke stasiun yang difoto tadi, orang Rusia yang kami tanya kebingungan. Ternyata foto yang diperlihatkan itu adalah tulisan yang berarti “EXIT” dari stasiun tersebut. Yang seharusnya difoto adalah dinding yang ada di stasiun persis saat turun.

Secara umum rusia terasa seperti raksasa tidur. Mobil mewah berkeliaran tapi Domestic Economy tidak terasa. Rusia membayar utang ke IMF lebih dahulu kelihatannya dengan sumber daya alamnya.

Most of the day kita ada disekitar Red Square, sebuah alun-alun dengan lantai batu dimana aktifitas warga seperti karnaval, upacara kenegaraan, jalan santai dilakukan disini. Dari Red Square, untuk mengunjungi obyek wisata seperti Musoleum Lenin, St. Basil Catedral, Istana Negara Kremlin tempat Presiden Russia berkantor, cukup berjalan kaki saja. Nama Red Square diambil dari warna batu bata pada dinding bangunan yang mengelilingi lapangan ini.

Red Square

Red Square






St. Basil Catedral

St. Basil Catedral merupakan Gereja Ortodok Rusia, dan landmark kota Moscow karena bentuk bangunannya unik, berwarna merah bata dengan kombinasi warna cerah seperti istana Aladin. Postnik Yakovlev, nama arsitek yang membangun St. Basil Catedral.

GUM 

Kami sempatkan untuk mengunjungi GUM di Red Square berhadapan dengan Musoleum Lenin, sebuah gedung tua yang dijadikan Departement Store atau mall besar dengan 3 lantai dan terdapat lebih dari 1200 toko. GUM dibangun tahun 1890  dan 1893 oleh Arsitek Alexander Pomerantsev dan Engineer Vladimir Shukhov. Atap bangunan ini terbuat dari kaca, sehingga hemat listrik dan terasa hangat karena matahari menyinari seluruh gedung. Disini hampir tidak terasa suasana komunis. Sommy tidak suka GUM, kita lebih suka daerah sekitar ujung Tram No. 39 dan No. 3. Harga barang di GUM sama dengan di Jakarta. Bir dan air mineral harganya 20 RUB di mini market.

Arbat Street, jalan terkenal di Moscow, ’Malioboro’nya Moscow atau ’La Rambla’ Barcelona. Terletak hanya satu stasiun metro dari Kremlin. Ada Hard Rock Cafe, di kedua ujung jalan ditutup untuk kendaraan, sehingga turis bisa berlalu lalang dengan berjalan kaki melihat seniman musik, tari dan seniman jalanan melukis wajah turis. 

Sore harinya ke Gorky Park sebuah taman terbuka berisi berbagai kegiatan music dan pusat seni kontemporer. Parkir gratis. Nama stasiun metro Oktyabraskaya. Pulang dari Gorky Park, kita kembali ke Kremlin.

Malam hari, saat melewati Teater Utama Moskow, Teater Bolshoi, ada pertunjukan ballet dari Paris. Tiket yang tersisa seharga Rp. 5 juta per orang. Mereka sedang sibuk mempersiapkan Olimpiade musim dingin di Sochi tahun 2014 mendatang. Gedungnya besar dan kuno. Ingin melihat pertunjukan tersebut namun lelah setelah seharian berkeliling Moscow.

Sekedar informasi, breakfast di hotel Ibis Moscow Paveletskaya sebesar Rp 200 ribu. Kebab di stasiun Metro Rp. 35 ribu. Kopi di restaurant Rp. 100 ribu. Buah cherry 100 rub per kilo, Aqua setengah liter 20 rub, Sandwich 100 rub. Tiket Trem 25 RUB / orang, Tiket Metro 30 RUB / orang, Hop On Hop Off 600 RUB/ orang/ hari. Toilet umum 25 RUB/ orang.

Makan malam di Coffee Shop Greek namanya Cafe Danish. Makannya ditimbang, good price & good taste berdua Rp 100 ribu, kentang, salad, schalik, terong, sebotol soda.

Sebelum menuju Airport untuk terbang ke St. Petersburg, kami mampir ke Moskow state University yang merupakan universitas tertua dan terbesar di Rusia.

ST. PETERSBURG
Kota kedua sekaligus terakhir yang kami kunjungi di Rusia. Kota ini dikenal sebagai jendela Rusia ke dunia barat yang dibangung oleh Tsar Peter dan Tsarina Catherina tahun 1703 dan dibangun diatas 100 kepulauan yang tersambung lebih dari 700 jembatan. Kota yang terletak di pinggir sungai Neva ini merupakan kota kebanggaan kekaisaran Rusia sebelum abad 20.

Kami terbang dengan S7 Airlines selama 2 jam. Tadinya kami berniat menggunakan kereta api, setelah di cek ternyata menghabiskan waktu selama 8 jam. Dikarenakan waktu berkunjung ke Rusia terbatas dan alasan kepraktisan, pilihan menggunakan pesawat menjadi pilihan kami.

Perjalanan mulus dari airport menuju hotel Ibis dengan bus ke stasiun metro 50 RUB/orang. Kami dibantu dua wanita muda Rusia yang ramah, salah satunya namanya Batrakova Marina. (marina-cneg@handed.ru). Dia mengantar sampai hotel naik bus dan metro. Sesampaikan di hotel Ibis, kami disambut oleh GM Nicholas Torio. “ Welcome to St. Petersburg” “Apa Kabar?” sapanya dengan ramah. Torio pernah bekerja selama 5 tahun di Indonesia.

St. Petersburg lebih kecil dari Moskow, sangat cantik, dan lebih tourist-oriented. Ornamen artistik ditempatkan di mana-mana. Berbeda dengan Moscow, disini banyak yang bisa berbahasa Inggris. Sebagai kota turis, peta bisa ditemukan dengan mudah di pinggir jalan sebagai petunjuk jalan.

Kita kebetulan lewat dan melihat gereja indah yang ada kubahnya, Church of our savior and spilledblood. Ketemu teman dari Indonesia yang juga berkunjung ke St.Petersburg pagi-pagi : Luci, Isye, Pak Dani, dan Bu Didong.

Isye, Lusi & Somy 
Nevsky Prospekt adalah salah satu jalan terpanjang di dunia, sepanjang 4 km, tempat usaha dan pertokoan. Tempat yang harus dikunjungi di St. Petersburg adalah Istana Hermitage yang sekarang menjadi museum akbar dan Istana musim panas yang berlokasi di pinggir pantai, Peterhof Palace & Garden dengan sistem air mancur di area tamannya, disusun tanpa menggunakan pompa namun dengan sistem gravitasi. Tempat ini merupakan bekas istana yang sekarang menjadi tempat istirahat para kepala negara. Untuk menuju kesini, agak jauh naik metro & bus total 1 jam.

Untuk mengunjungi Peterhof Palace & Garden, dari stasiun kereta menuju kesini naik bus kecil dengan tujuan Peterhof, tiket 70 RUB/ orang. Perjalanan ditempuh selama 30 menit. Di depan Palace ada kanal ke laut. Kami sempatkan melihat laut sebentar, terus balik lagi. Beristirahat sambil makan hot dog di taman hutan. Minum kopi untuk masuk toilet, karena masuk toilet disana pakai kode dari kafe yang punya toilet.

Peterhof Palace & Garden

Karena di St Petersburg hanya 1 malam, kami memilih 2 obyek wista utama yaitu St. Peter and Paul Fortness dan Hermitage Museum.

Hermitage Museum, dahulu sebuah Istana yang saat ini dijadikan museum. Besar dan indah tapi kalah gengsi dengan Louvre Museum Paris. Hermitage tidak jauh dari hotel kami, dikelilingi oleh taman dan sungai yang indah. Disekitar museum terdapat banyak restaurant .

Hermitage Museum
Pulang sudah malam, kita dinner di TGI It's Friday dekat hotel.

Besok pagi kita breakfast dengan GM Nikolas Torio lalu menuju bandara dengan taxi 1500 RUB.

3 hari di Moscow dan 2 hari di St. Petersburg memang tidak cukup rasanya, namun membuat kami kagum dengan kedisiplinan orang Rusia, sistem transportasi umum yang tertata rapi, toilet umum yang bersih. Tempat wisata juga cantik. Jangan lupa membeli Matryoshka, boneka khas rusia.

Matryoshka Doll


Note:
Mata uang : Russian Ruble (RUB), 1 RUB = 306 IDR
Kode Telepon : +7
International Airport : Domodedovo International Airport (DME), Pulkovo International Airport (LED)
Stasiun Kereta Utama : Paveletskaya (Moscow), Moskovsky (St. Petersburg)
Where to stay :
·         Ibis Moscow Paveletskaya
Terletak tak jauh dari Paveletskaya Central Station.
Shchipok Str.22, bld 1, Moscow, 115054 Russia
T. +7 (495) 661-8500 / F. +& (495) 661 8501

·         Ibis St. Petersburg Centre
Terletak di pusat kota St. Petersburg
Ligovsky prospect, 54
191040, St. Petersburg, Russia
T. +7 812 622 0100 / F. +7 812 622 0101


No comments :